Rabu, 17 Oktober 2012

Tugas 2

KOMPONEN INPUT 

KEYBOARD
  • Keyboard Qwerty
QWERTY adalah salah satu jenis tata letak tombol-tombol pada keyboard. Tata letak QWERTY ini pertama kali digunakan pada sebuah mesin tik buatan E. Remington pada tahun 1874. Dinamakan demikian karena tombol-tombol huruf Q, W, E, R, T, dan Y berada secara berurutan seperti terlihat dalam baris paling atas dari papan ketik ini (yaitu yang dipakai pada kebanyakan keyboard komputer saat ini). 

  • Keyboard Dvorak
Dvorak adalah sebuah tata letak papan ketik yang dipatenkan tahun 1936 oleh August Dvorak (seorang profesor dan psikolog pendidik di University of Washington.Meskipun gagal menggantikan tata letak Qwerty , Dvorak didukung oleh semua sistem operasi besar (Microsoft windows, Mac OS X, Linux dan BSD) dengan menyertakan akses bagi pengguna tata letak papan ketik ini di samping tata letak QWERTY.

  • Keyboard Klockenberg
Keyboard ini di buat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada,yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (dengan kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard di pisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain itu, keyboard Klockenberg mempunyai tombol-tombol yang dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman. Keyboard Klockenberg tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya yang relatif lebih banyak memakan ruang.

  • Keyboard  Maltron
Tak seperti keyboard pada umumnya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam. Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus.



  • Keyboard Alphabetik 
Tombol-tombol yang ada pada keyboard Alphabetik disusun persis seperti pada tata letak Qwerty maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak Qwerty, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan. 
MOUSE

Mouse adalah alat untuk memasukkan perintah ke komputer dengan metode pointer pada layar. Mouse merupakan perangkat input selain keyboard. Jika pada keyboard untuk memindahkan tempat kursor pada layar harus menggunakan tombol navigasi up, down, left dan right maka pada mouse cukup dengan menggeser mouse ke atas- ke bawah atau kekiri-ke kanan.
Mouse Pertama
Mouse pertama kali dibuat pada tahun 1963 oleh Douglas Engelbart berbahan kayu dengan satu tombol. Kemudian muncul mouse model kedua dengan 3 tombol. Dan pada tahun 1970, Douglas Engelbart memperkenalkan mouse yang dapat mengetahui posisi X-Y pada layar. Mouse ini dikenal dengan nama X-Y Position Indicator.
 
  • Mouse Serial
mouse ini biasanya digunakan pada komputer pentium 1 dan pentium 2
    http://www.artikel.wen.ru/gambar/m_serial.jpg












  • Mouse PS/2
http://www.artikel.wen.ru/gambar/m_ps2.jpg
Mouse PS/2 ini yang digunakan pada computer Pentium 3 dan Pentium 4.
  •  Mouse Usb
Yaitu sistem koneksi mouse menggunakan USB. Sistem ini mulai banyak dipakai setelah tahun 2002, yaitu saat berkembangnya Windows XP. Sistem koneksi mouse menggunakan USB banyak dipakai pada Laptop.
  • Mouse wirelless 
Mouse Wireless adalah mouse yang tidak menggunakan kabel untuk menghubungkan mouse ke komputer. Pada mouse wireless dipakai teknologi infra merah, bluetooth atau sinyal radio. 










  • Mouse Optic
Mouse generasi selanjutnya adalah mouse optical, artinya sensor gerakan diambil melalui sebuah sensor cahaya. Mouse optical tidak memakai bola dalam mendeteksi gerakan namun mendeteksi pantulan dari pergerakan mouse terhadap tatakan mouse.Kelebihan dari mouse optical adalah bebas dari perawatan dan resolusinya lebih detail, sehingga pergerakan mouse pada layar menjadi lebih tepat dan akurat.
KOMPONEN OUTPUT
MONITOR
  •  Monitor Tabung Sinar Katoda 
Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.
Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch. Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dipanggil tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922. Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum. Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di"defleksi" oleh medan magnetik untuk men"scan" permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
  • Monitor Plasma 
Tampilan plasma adalah sebuah tampilan layar datar emisif di mana cahaya dihasilkan oleh phosphor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar gelas. Gas yang dilepas muatannya tidak mengandung merkuri (berlawanan dengan AMLCD); sebuah campuran gas mulia (neon dan xenon) digunakan. Campuran gas ini sulit bereaksi dan sama sekali tidak berbahaya.
Sejarah Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene Slottow pada 1964 untuk Sistem Komputer PLATO. Panel monochrome orisinal (biasanya oranye atau hijau) menikmati penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an karena tampilan ini kuat dan tidak membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun diikuti oleh kurangnya penjualan yang dikarenakan perkembangan semikonduktor memori membuat tampilan CRT sangat murah pada akhir 1970-an. Dimulai dari dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil membuat tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan tersebut pada 1995. Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang lebar dari panel berwarna plamsa telah menyebabkan tampilan ini kembali mendapatkan kepopulerannya. 
  • Monitor LCD
LCD (Inggris: Liquid Crystal Display)/Tampilan kristal cair juga dikenal adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer desktop maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.

Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
  • Monitor OLED
Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm.
Latar Belakang Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti teknologi tampilan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar